PENGARUH SYUKUR TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

Dalam beberapa tahun terakhir konon di Amerika banyak ilmuwan mengadakan penelitian tentang syukur atau dalam istilah mereka gratitude research. Pada penelitian tersebut mereka menekankan pada efek syukur terhadap kehidupan manusia. Salah satunya ada yang bernama Robert Emmons dari University of California Davis Amerika Serikat, pada penelitiannya beliau melibatkan para mahasiswa yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama ditugaskan menuliskan 5 hal yang membuatnya bersyukur setiap hari dan yang kelompok yang kedua bertugas menuliskan 5 hal yang membuatnya berkeluh kesah.

Dalam waktu tiga minggu mereka melaporkan perkembangan dan di dapat kesimpulan bahwa ada peningkatan kesehatan jiwa raga serta ada hubungan sosial yang lebih baik pada mereka yang bersyukur dibandingkan mereka yang berkeluh kesah. Dan masih banyak penelitian -penelitian lain yang membahas tentang syukur dengan latar belakang manusia yang berbeda-beda dan hasilnya semua sama bahwa orang yang banyak bersyukur semakin meningkat kwalitas hidupnya.

Jauh sebelum penelitian ini dilakukan perilaku syukur sudah banyak diajarkan dalam agama Islam melalui ayat yang sangat terkenal QS Ibrahim 7

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Pada ayat tersebut Allah menjanjikan nikmat bagi yang mau bersyukur, dan jika nikmat ini kita hubungkan dengan penelitian Robert Emmons tersebut maka nikmat yang jelas dan langsung terasa adalah nikmat sehat dan peningkatan kwalitas hidup.

Namun untuk merealisasikan makna syukur dalam kehidupan sehari-hari tidaklah mudah, banyak dari kita yang menangis diujung malam mengiba kepada Allah dalam tahajud nya namun ketika apa dia yang minta dikabulkan oleh Allah dia lalai, jangankan berbuat kebaikan atau bersedekah, jalan ke masjid pun mungkin dia lupa.

Allah itu bersifat Ar Rahman dan itu diabadikan menjadi salah satu surat dalam Al Qur'an, bisa jadi ini menjadi pengingat dan peringatan bagi kita sebagai muslim yang seringkali lalai dalam bersyukur, hingga Allah menyindir dalam surat Ar Rahman melalui sebuah pertanyaan

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Ini jelas sebuah sindiran buat kita yang sering lalai untuk bersyukur dan pertanyaan itu bukan sekali dua kali tapi 31 kali ini bertanda apa itu?

Ada sebuah cerita yang barangkali bisa diambil pelajaran tentang 3 orang yang dipanggil oleh Raja. Maka berangkatlah mereka dengan mengendari kuda, dalam perjalanannya mereka istirahat dan tertidur pulas, namun betapa terkejutnya mereka ketika bangun tidur karena kuda mereka hilang semua. Tanpa disengaja seorang prajurit tahu dan lapor kepada sang raja. Maka dikirim lah 3 kuda bagus lengkap dengan segala perlengkapannya.

Betapa senangnya mereka saat mengetahui hal itu. Si A melompat menghampiri kuda tersebut dan berkata "betapa bagusnya kuda ini" tanpa menanyakan dari siapa kuda itu berasal. Berbeda dengan A, respon Si B terlihat gembira dan berkata "Ini kuda hebat" lalu mengucapkan mengucapkan terimakasih kepada prajurit. Respon Si C berbeda lagi, ia justru berkata "Lho ini bukan kuda saya, lalu kuda ini milik siapa?". "Kuda ini milik Tuan Raja, anda di pinjami agar cepat sampai ke kerajaan" jawab prajurit. Betapa senangnya si C bukan karena kudanya yang bagus namun karena dapat mempercepat bertemu dengan Raja.

Itulah prototipe manusia ada yang mau bersyukur saat menerima rizki, ada juga yang lupa, namun pada dasarnya bersyukur tidak cukup hanya dengan mengucapkan terimakasih tapi dengan memanfaatkan Rizki yang didapat untuk lebih mendekatkan diri dengan yang memberi yaitu Allah SWT(adm)