
TEORI EVOLUSI IKAN?
Gambar proses evolusi manusia yang terpampang besar di sekolah kami sering menjadi bahan pertanyaan. Entah berapa kali gambar yang awalnya hanya “iseng” sebagai bahan imajinasi itu oleh para tamu atau bahkan oleh taruna sendiri menjadi bahan pertanyaan. Dan tiap kali pertanyaan terlontar selalu saja dijawab dengan bercanda. Beragam pertanyaan mucul dari berbagai sudut pandang, namun pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi perbincangan yang serius tatkala dihubungkan dengan persoalan agama, seperti pertanyaan: “Bukankah itu salah?”, “Bukankah itu teori orang kafir?”, “Bukankah manusia pertama itu Nabi Adam?” dst. Pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang membuat perbincangan yang semula ringan berubah menjadi “awkward” dan tidak bisa langsung dijawab karena butuh pembahasan yang panjang dan komprehensif. Dan tulisan ini tidak bermaksud memuaskan pertanyaan-pertanyaan itu hanya memberi sedikit sudut pandang. Dan mungkin akan memberi pandangan lain dalam tulisan yang lain juga.
Secara umum teori evolusi saja sampai sekarang masih menjadi perdebatan, terlebih teori evolusi yang kemudian dikreasi seperti gambar tersebut di atas, maka tidak heran jika lalu muncul pertanyaan-pertanyaan yang lebih beragam: “Apakah benar manusia berasal dari ikan?” meskipun kami tahu itu adalah sebuah pertanyaan yang tidak serius sehingga kami jawab dengan senyum saja
Teori evolusi
Teori evolusi adalah teori yang sudah sangat dikenal di masyarakat, bukan karena terobosan keilmuannya namun lebih dikarenakan pandangannya cukup ekstrem yaitu menyamakan manusia dengan kera, sehingga sampai sekarang masih terjadi kontroversi dan dianggap bertentangan dengan agama.
Teori ini pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan asal Inggris yang bernama Charles Darwin melalui buku yang berjudul On The Origin Of Species di tahun 1959. Dalam pandangannya melalui buku tersebut Charles Darwin mengatakan bahwa makhluk hidup berubah dari waktu ke waktu dalam mekanisme yang disebut seleksi alam. Dan makhluk hidup pada awalnya berasal dari spesies yang sama namun dalam perkembangannya melalui berbagai proses maka munculah makhluk hidup dalam berbagai varian keturunan.
Pandangan tersebut cukup menggemparkan dunia ilmu pengetahuan, tetapi setelah itu buku berikutnya muncul yaitu The Descent of Man di tahun 1871. Melalui buku ini Charles Darwin seperti ingin meneruskan pendapat teori sebelumnya, yaitu dengan menguraikan implikasi teori evolusi temuannya jika diterapkan pada manusia. Dia berpendapat bahwa manusia dan kera mempunyai nenek moyang yang sama. Inilah sebenarnya pendapat yang disampaikan oleh Charles Darwin, berbeda dengan pandangan umum yang beredar di masyarakat umum bahwa beliau berpendapat manusia berasal dari kera.
Al Jahiz
Namun sebenarnya Charles Darwin bukanlah satu-satunya orang yang menyampaikan teori tentang perkembangan manusia, namun masih banyak ilmuwan lain yang menyampaikan teori-teori perkembangan makhluk hidup yang hampir mirip dengan evolusi, salah satunya seorang ilmuwan muslim yang bernama Al Jahiz yang lahir 10 abad sebelum lahirnya Charles Darwin.
Beliau adalah seorang filsuf yang mempunyai nama panjang Abu Usman Amr Bahr Al Kanawi Al Bisri namun sejarah mencatatnya sebagai Al Jahiz yang artinya mata yang hampir copot. Tentu itu bukan nama panggilan yang bagus namun ketenaran beliau tidak dapat dipungkiri. Al Jahiz lahir pada tahun 776 di kota Basra Irak. Saat itu gerakan Mu'tazilah, madzhab yang mengutamakan akal sedang berkembang pesat di Basra. Di masa itu karya ilmiah berbahasa Yunani banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Ketertarikannya pada berbagai bidang ilmu seperti ilmu kalam geografi, filsafat, sastra dan lain-lain membentuk pola pikirnya dalam mengembangkan berbagai macam gagasan ilmiah. Beliau diyakini telah menulis lebih dari 200 buku selama hidupnya, salah satunya yang berjudul yaitu Al Hayawan yang artinya buku tentang hewan.
Buku yang dirancang sebagai ensiklopedia tersebut memperkenalkan 350 jenis hewan dan melalui buku ini ia mengajukan gagasan tentang evolusi mirip Darwin. Dalam tulisannya ia mengatakan bahwa binatang bergelut untuk bertahan hidup menghindari pemangsa dan untuk berkembang biak. Faktor alam mempengaruhi organisme dalam mengembangkan karakteristik baru untuk bertahan hidup. Faktor ini mengubah suatu species menjadi spesies baru.
Pandangan ini selanjutnya mempengaruhi pemikiran para ilmuwan di era setelahnya, Iqbal mengatakan Al Jahiz adalah orang yang menyebut bahwa evolusi yang di yang dialami binatang disebabkan migrasi dan pengaruh lingkungan
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa proses evolusi bukan hanya terkait perkara genetik namun juga terkait dengan karakter kebiasaan dan unsur sosial.
Macam-macam Teori Evolusi
Begitu banyak para ilmuwan berpendapat soal evolusi namun belakangan pendapat tersebut dapat dirinci menjadi 4. Selain teori Evolusi yang sudah di uraikan tersebut paling tidak masih ada 3 lagi yaitu sebagai berikut :
1. Teori Fixisme Aristoteles
Teori Fixisme adalah teori tentang keanekaragaman kehidupan di dunia yang menegaskan bahwa spesies yang ada saat ini identik dengan spesies yang ada pada masa lalu. Teori ini menentang teori evolusionisme. Teori ini juga paling selaras dengan pandangan agama khususnya agama Islam. Paling tidak teori ini sesuai dengan Q.S Al-Mu'min ayat 12-14 yang artinya “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah. Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Adapun penganut teori ini yaitu Plato Aristoteles Buffon dan lain-lain
2. Teori Lamarckisme (Masa Adaptasi)
Makhluk hidup punya kecenderungan untuk berkembang biak. Untuk itu mereka berusaha menggunakan kemampuannya berkembang biak untuk mempertahankan hidupnya. Menurut Teori Lamarckisme pengaruh lingkungan dapat mempengaruhi ciri, sifat, dan karakternya, jika bagian yang lebih sering digunakan maka dapat merubah bentuk tubuhnya. Selanjutnya dia mencontohkan bentuk hewan Jerapah yang pada awalnya berbentuk pendek, namun pada saat terjadinya kekeringan memaksa jerapah untuk mencari makanan yang posisinya lebih tinggi dari tinggi tubuhnya. Hal ini memaksa jerapah untuk memanjangkan lehernya yang berakibat lehernya ketarik keatas dan memanjang seperti sekarang yang kita lihat.
3. Hukum Mendel (Masa Teori Genetika)
Pencetus teori ini adalah Gregor Johann Mendel (1865), beliau merupakan seorang biarawan Austria yang mengemukakan bahwa sifat-sifat tertentu dapat diturunkan dengan ketelitian yang akurat. Mendel berhasil menganalisa dengan cermat, menginterpretasi dengan tepat atas hasil-hasil percobaan terhadap tanaman sayur-mayur dalam rangka mencari bibit unggul. Mendel mengemukakan bahwa sifat- sifat tertentu dapat diturunkan dengan mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Teori ini lebih dikenal dengan istilah teori kawin-silang.
Dari sini kita dapat disimpulkan bahwa teori evolusi adalah sebuah gagasan, bukan ajaran. Dan agama tidak melarang manusia untuk menyampaikan gagasan karena pada akhirnya semua gagasan yang masuk ke dalam akal manusia akan disaring oleh ajaran.(adm)
*Disari dari berbagai sumber
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
PESAN TUHAN DARI PERISTIWA GERHANA
Bulan lalu di negara kita telah terjadi gerhana bulan, sebuah fenomena alam yang umum terjadi di belahan dunia manapun. Begitu juga di Indonesia yang pada malam itu ada sebagian yang be
MEMETIK HIKMAH DARI KISAH NABI IBRAHIM
Idul Adha adalah sebuah perayaan besar yang kita sebagai seorang muslim tentu sudah paham betul sejarahnya, latar belakangnya dan siapa pelakunya, yang tidak lain adalah Nabiyullah Ibra
IDUL ADHA DALAM SAMUDRA HATI SITI HAJAR
Suamiku, apa ini tempat yang kau janjikan itu? Kalo benar ini tempatnya menurutku hagus, aku tak melihat ada yang janggal disini, semua baik-baik saja. Tanah yang luas, sinar mat
MENGGUGAT ADAM
Diskursus tentang keberadaan Nabi Adam sedang ramai dibicarakan, akhir-akhir ini Nabi Adam banyak dicurigai bukan sebagai manusia pertama seperti yang selama ini diyakini. Kecurigaan in
SMK SUPM AL MA'ARIF TEGAL MERAIH JUARA III PADA KOMPETISI AGILITY'S STUDENTS COMPETITION DI UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
SMART-Sebuah prestasi apik telah diukir oleh taruna/i SMK SUPM Al Ma'arif. Prestasi ini cukup membanggakan bagi civitas akademika SMK SUPM Al Ma'arif Tegal, karena kali ini bukan dibida
Wawasan Kebangsaan Gen Alpha
Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Alpha: Menanamkan Nilai-Nilai Kebangsaan di Era Digital Generasi Alpha, atau anak-anak yang lahir setelah tahun 2010, adalah generasi yang tumbuh bers
MENYOAL TUT WURI HANDAYANI
Ketika mendengar kata Tut Wuri Handayani tentu yang ada dalam benak kita adalah dunia pendidikan, tidak salah karena kata itu pertama kali dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantoro sebagai seb
PENGABDIAN SANTRI UNTUK NEGERI
Hari santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober merupakan penghargaan atas peran santri sekaligus pengakuan terhadap eksistensi santri dalam sejarah perjalanan bangsa baik ketika masih
SEJARAH HAJI NUSANTARA
Beberapa waktu yang lalu saudara-saudara kita yang berkesempatan untuk berangkat haji telah pulang kembali ke rumahnya masing-masing, kesan dan cerita selama perjalanan barangkali juga
PESAN KEPIMPINAN DALAM KISAH NABI IBRAHIM
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan politik di mana kita sebagai warga Indonesia, khususnya warga kota Tegal akan melaksanakan pemilihan Walikota dan Gubernur. Tentu kita menginginka