
PESAN TUHAN DARI PERISTIWA GERHANA
Bulan lalu di negara kita telah terjadi gerhana bulan, sebuah fenomena alam yang umum terjadi di belahan dunia manapun. Begitu juga di Indonesia yang pada malam itu ada sebagian yang berkesempatan untuk menyaksikan langsung sebuah fenomena alam yang tidak terjadi setiap hari atau setiap bulan. Bagi seorang muslim gerhana bulan bukan hanya sebuah fenomena alam biasa namun juga sarana untuk mengingat betapa besar ciptaan Allah, dengan melaksanakan kegiatan shalat gerhana bulan sehingga sebagian dari muslim di malam itu banyak yang melaksanakan kegiatan salat gerhana bulan.
Ajaran untuk mengingat kebesaran Allah melalui gerhana bulan tidak lepas dari sejarah pada masa Nabi Muhammad SAW. Yang mana masyarakatnya saat itu masih sehingga mengaitkan sesuatu dengan hal yang tahayul termasuk mengaitkan peristiwa gerhana dengan musibah atau pertanda buruk. Maka hadirnya agama Islam untuk menghapus pandangan dan keyakinan tersebut.
Dan melalui kisah hidup Nabi, Allah punya cara yang pas untuk mengingatkan mereka yaitu saat salah satu putra nabi Muhammad wafat Yang bernama Ibrahim bertepatan dengan gerhana. Pada saat itu banyak orang mengaitkan wafatnya putra Nabi tersebut dengan adanya gerhana maka saat itu Nabi pun menyampaikan hadis penting yang terkait dengan gerhana tersebut, yang artinya “Bahwa sesungguhunya Matahari dan Bulan adalah tanda kebesaran Allah, keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang maka berdoalah kepada Allah shalatlah dan bersedekahlah” hadis Bukhari Muslim.
Pesan dari hadits ini jelas bahwa Islam hadir untuk membebaskan manusia dari ketakutan yang tidak rasional dari mitos yang menyesatkan untuk diarahkan kepada sikap ilmiah serta spiritual yang benar. Fenomena ini punya pesan yang kompleks jika kita tarik kepada kondisi bangsa saat ini kita Tengah berada pada satu situasi yang diibaratkan seperti gerhana gelap suram dan penuh ketidakpastian kejadian.
Dan kejadian kerusuhan bulan lalu yang terjadi di beberapa kota di Indonesia memberikan gambaran yang nyata bahwa saat ini ada api dalam sekam di masyarakat kita yang jika kita Sulut sedikit saja maka api itu dapat membakar semuanya.
Jika kita tarik penyebabnya maka kita pada satu kesimpulan penyebabnya adalah kita sendiri. Mari kita Tarik ingatan kita dimana pada saat pemilu kita terlalu percaya kepada tahayul politik yaitu fanatisme buta terhadap tokoh politik, percaya kepada janji-janji manis yang tidak rasional bahkan silau kepada nama besar ketokohan yang itu seringkali menjerumuskan rakyat.
Padahal sebagaimana gerhana yang tidak ada hubungannya dengan nasib baik atau nasib buruk manusia, demikian pula nasib bangsa ini tidak boleh digantungkan pada figur atau kelompok tertentu. Islam mengajarkan kita untuk menghapus kepercayaan buta dengan mengedepankan kejujuran amanah dan tanggung jawab seorang pemimpin, gerhana bulan juga memberi pelajaran bahwa kegelapan itu sementara pada akhirnya cahaya bulan akan kembali bersinar. Demikian pula bangsa Indonesia, untuk itu mari kita songsong kehidupan yang lebih baik dengan Indonesia yang lebih cerah.
Meski tak bisa dipungkiri gelapnya negeri hari ini justru seringkali itu ditimbulkan oleh para pemimpin yang tidak amanah, tidak mempunyai empati sebagai seorang pemimpin, berorientasi pada kekayaan pribadi dan tidak mau mendengar kritik dari rakyat. Namun kita masih mempunyai para tokoh agama yang masih memegang pada nilai-nilai agama yang semoga dapat memberikan cahaya kebenaran dan keadilan pada nurani para pemimpin kita.
Dan mari fenomena alam ini kita jadikan sebagai momentum untuk muhasabah agar kita tidak tertipu oleh mitos politik tahayul politik yang menyesatkan bangsa dan negera.(adm)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
MEMETIK HIKMAH DARI KISAH NABI IBRAHIM
Idul Adha adalah sebuah perayaan besar yang kita sebagai seorang muslim tentu sudah paham betul sejarahnya, latar belakangnya dan siapa pelakunya, yang tidak lain adalah Nabiyullah Ibra
IDUL ADHA DALAM SAMUDRA HATI SITI HAJAR
Suamiku, apa ini tempat yang kau janjikan itu? Kalo benar ini tempatnya menurutku hagus, aku tak melihat ada yang janggal disini, semua baik-baik saja. Tanah yang luas, sinar mat
MENGGUGAT ADAM
Diskursus tentang keberadaan Nabi Adam sedang ramai dibicarakan, akhir-akhir ini Nabi Adam banyak dicurigai bukan sebagai manusia pertama seperti yang selama ini diyakini. Kecurigaan in
TEORI EVOLUSI IKAN?
Gambar proses evolusi manusia yang terpampang besar di sekolah kami sering menjadi bahan pertanyaan. Entah berapa kali gambar yang awalnya hanya “iseng” sebagai bahan imajin
SMK SUPM AL MA'ARIF TEGAL MERAIH JUARA III PADA KOMPETISI AGILITY'S STUDENTS COMPETITION DI UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
SMART-Sebuah prestasi apik telah diukir oleh taruna/i SMK SUPM Al Ma'arif. Prestasi ini cukup membanggakan bagi civitas akademika SMK SUPM Al Ma'arif Tegal, karena kali ini bukan dibida
Wawasan Kebangsaan Gen Alpha
Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Alpha: Menanamkan Nilai-Nilai Kebangsaan di Era Digital Generasi Alpha, atau anak-anak yang lahir setelah tahun 2010, adalah generasi yang tumbuh bers
MENYOAL TUT WURI HANDAYANI
Ketika mendengar kata Tut Wuri Handayani tentu yang ada dalam benak kita adalah dunia pendidikan, tidak salah karena kata itu pertama kali dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantoro sebagai seb
PENGABDIAN SANTRI UNTUK NEGERI
Hari santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober merupakan penghargaan atas peran santri sekaligus pengakuan terhadap eksistensi santri dalam sejarah perjalanan bangsa baik ketika masih
SEJARAH HAJI NUSANTARA
Beberapa waktu yang lalu saudara-saudara kita yang berkesempatan untuk berangkat haji telah pulang kembali ke rumahnya masing-masing, kesan dan cerita selama perjalanan barangkali juga
PESAN KEPIMPINAN DALAM KISAH NABI IBRAHIM
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan politik di mana kita sebagai warga Indonesia, khususnya warga kota Tegal akan melaksanakan pemilihan Walikota dan Gubernur. Tentu kita menginginka